Detail Berita

Pelatihan kurikulum Gender 2016

Highslide JS 5 Agustus 2017 / admin lp2m
berita 2016

Dari Workshop Pemetaan Mata Kuliah Potensial Integrasi Gender dan Pelatihan “Dosen Pengampu Mata Kuliah untuk Kurikulum Gender”

 

 

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN SU menyelenggarakan ‘Workshop Pemetaan Mata Kuliah Potensial Integrasi Gender University Islam Negeri Sumatera Utara. Kegiatan yang merupakan kerjasama antara Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara dengan  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPA) ini diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari ketua dan sekretaris program studi (prodi) di lingkungan UIN SU dilaksanakan pada hari minggu 02-03 Oktober 2016 di Hotel Madani.

Setelah level pengelola prodi memetakan Mata kuliah Potensial Integrasi Gender, kegiatan Integrasi Kurikukulum Responsif Gender ini dilanjutkan dengan Pelatihan “Dosen Pengampu untuk Kurikulum Gender” yang pesertanya terdiri 50 orang kalangan dosen dari mata kuliah terpilih. Peserta merupakan utusan prodi yang telah mengikuti worskshop sebelumnya. Pelatihan dilaksanakan di tempat yang sama selama 3 hari, Selasa sampai dengan Kamis, 04 -06 Oktober 2016.

Kegiatan workshop dan pelatihan dibuka oleh Rektor UIN SU, Prof. Dr. Saidurrahman, M.A. Dalam pengarahannya, Rektor mengatakan bahwa UIN SU membuka diri dan positif terhadap kesempatan mengintegrasikan Persfektif gender dalam kurikulum dan mata kuliah di UIN SU.

Materi kegiatan ini meliputi Penguatan dan Review Konsep Gender dengan Narasumber Dr. Nurasiah Harahap, M.A, ketua PSGA UIN SU. Sejarah Pendidikan Islam, Isu Gender dalam Pendidikan Islam oleh Prof. Dr. Hasan Asari, M.A., Wakil rector I UIN SU. Kurikulum dan Silabus Berpersfektif Gender; Strategi Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar Persfektif oleh Dr. Sahlul, M.A., Tim ahli dari Jakarta. Mengulas Wacana Gender: Pengertian dan Pemutaran Film ‘The Impossible Dream’. Gender dan Islam: Pemetaan Isu Gender dalam Mata Kuliah keIslaman (Dr. Faisar Ananda, M.A.), Integrasi Gender dalam Pembelajaran Sosiolinguistik, oleh Prof. Dr. Sri Minda Murni, M.Pd.

Peserta dibekali dengan materi penguatan gender, kebijakan Pengarus Utamaan Gender dan pentingnya gender dalam berbagai lini termasuk integrasi gender dalam kurikulum, peserta juga dibekali dengan materi parameter matakuliah potensial responsif gender, tekhnik mengajarkan dengan berbagai strategi, bahkan strategi pengajaran dengan penugasan yang dikembangkan melalui Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Ada beberapa cara memasukkan gender ke dalam kurikulum. Pertama dengan cara membuat mata kuliah sendiri untuk jurusan yang relevan, dengan nama dan substansi gender, contoh sosiologi gender, gender dan politik, gender dan hukum, gender dan komunikasi, gender dan perpustakaan. Kedua, dengan mengintegrasikan materi/isu gender atau perpekstif gender dalam mata kuliah. Cara ini dilakukan dengan menyebutnya dalam satu atau dua sub pokok bahasan dalam syllabus mata kuliah. Contoh, pendekatan gender dalam metodologi penelitian, pendekatan gender dan studi Islam dan lain-lain. Ketiga, mengintegrasikan perspektif gender dalam metode, strategi dan prilaku pembelajaran. Contohnya, sub bab hukum perkawinan; hak dan kewajiban Perempuan dalam rumah tangga, kewarisan Islam dan lain-lain banyak komponen yang dapat dijelaskan terkait gender. Keempat, mengintegrasikan perspektif gender dalam berbagai mata kuliah dengan tidak menyebut dalam suatu pokok bahasan dan substansi, namun pendekatan dan metode pembelajaran berwawasan gender. Pada mata kuliah yang dianggap netral gender seperti matematika atau akuntansi dilakukan dengan mengintegrasi persfektif gender ke dalam media, sumber belajar, dan lain-lain.

Dalam hal strategi pembelajaran Prof. Dr. Sri Minda Murni menyampaikan materi pembelajaran yang menyenangkan dengan model I CARE (Introduction, Connection, Application, Reflexion dan Extension), model yang dilakukan dengan menerapkan penugasan KKNI dan metode pembelajaran yang menarik. Minda mengambil contoh pembelajaran mata kuliah Linguistik yang cenderung netral gender. Menariknya, dengan memperkenalkan penugasan KKNI, Minda juga memberikan simulasi dengan menjadikan peserta dosen sebagai mahasiswa. Cara ini dimaksudkan agar peserta pelatihan lebih berkesan bagaimana memasukkan Persfektif gender dalam strategi, metode pembelajaran atau sumber belajar.

Ketua PSGA UIN Sumatera Utara, Nurasiah, mengatakan, hasil Pelatihan ini akan dilaporkan kepada pimpinan sebagai bahan persiapan penerapan integrasi gender ke dalam kurikulum di prodi-prodi di UIN SU dan Ke KPPA sebagai bentuk komitmen dan dukungan penuh atas program ini.

Pelatihan diikuti dosen-dosen dengan antusias ini hingga hari terakhir kegiatan melahirkan komitmen dan kesiapan seluruh dosen peserta untuk mengimplementasi pembelajaran intergrasi gender ke dalam kurikulum dan mata kuliah masing-masing. Seluruh peserta bahkan merasa siap melaksanakan kurikulum tersebut di semester yang masih berjalan di cukup awal. Kesiapan ini didukung dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) antara lain; (1) melakukan Peer Teaching untuk mata kuliah tertentu dan melakukan kegiatan Peer Teaching; (2) memfilmkan model pembelajaran kurikulum gender; (3) membuat dan mengaktifkan group WA PUG UIN SU (4) melakukan pelatihan lanjutan ke Kopertais dengan melibatkan peserta workshop (5) menyebarluaskan Isu Gender ke Website Prodi masing-masing (6) mengajukan kepada pimpinan UIN SU untuk menyediakan Sarpras yang responsif gender (7) merancang buku ajar tentang gender yang akan diupload di group WA PUG UIN SU (8) melaksanakan penelitian tentang isu gender (9) membuat buku berbasis penelitian tentang gender (10) membuat pemetaan dosen berkeahlian tentang gender (11) membuat data pilah gender di semua unit UINSU. (Sukiati)

 

 

 


Daftar Berita